Sampai di sebuah objek wisata di kawasan berhawa sejuk, mobil berhenti di plataran sebuah losmen.
Sebagai perempuan yang sudah banyak makan asam garam kehidupan, Bu Karemi faham akan maksud semua itu.
Layaknya pasangan suami istri, pria tua tersebut memeluk pinggang Bu Karemi.
Baca Juga: Tak Bisa Tidur Nyenyak karena Setiap Malam Didatangi Penyanyi Dangdut Lewat Mimpi, Padahal .......
Melangkah menuju sebuah kamar di losmen itu.
“Dengan siapa pun aku hepi-hepi saja. Yang muda, yang tua tak masalah. Yang penting perkasa”, begitu kilah Bu Karemi ketika keduanya telah berbaring di atas satu ranjang.
Seolah merasa risih, Bu Karemi memiringkan tubuhnya, membelakangi lelaki sepuh itu. Tapi ia sebenarnya sidah siap beraksi di ranjang.
Dia berharap pria tua itu segera memulai lebih dahulu. Namun yang didapat hanya rasa kesal dan kecewa.
Ditunggu sampai dua jam, lelaki di sampingnya tak juga bereaksi.
Tiba-tiba pria tua tersebut duduk timpuh, kepalanya menunduk dan berujar lirih.
“Jujur. Aku ini sudah uzur. Usiaku sudah lebih duaratus tahun. Keinginanku masih menggebu. Tapi aku sudah tidak mampu...”
Baca Juga: Pengantin Baru Dapat Pengalaman Horor Saat Menghuni Rumah Dinas di Purworejo
Selesai berkata begitu, pria tua itu hilang dari pandangan Bu Karemi.
Langsung bulu kuduk Bu Karemi merinding.
“Tapi saya wanti-wanti, sampeyan jangan bilang kepada siapa-siapa lho.”