Tragedi Hilangnya 2 Sahabat di Gunung Slamet Bagian 1: Mendaki Gunung di Zaman Orba, Mustahil Tanpa Peta

photo author
- Rabu, 22 Juni 2022 | 23:52 WIB
Tragedi hilangnya 2 sahabat dalam dekapan Gunung Slamet, kisah nyata Alex, almarhum Iqbal dan Gagah dalam pendakian mereka pada tahun 1985.  (Foto: YouTube RJL 5 – Fajar Aditya)
Tragedi hilangnya 2 sahabat dalam dekapan Gunung Slamet, kisah nyata Alex, almarhum Iqbal dan Gagah dalam pendakian mereka pada tahun 1985. (Foto: YouTube RJL 5 – Fajar Aditya)

“Dulu semua itu diawasi, ada namanya Kantor Sospol, jika tidak ada rekomendasi surat dari Sospol, biasanya tidak bisa mendaki, jadi kami kucing-kucingan,” kata Alex.

Jalan satu-satunya agar pendakian jadi legal adalah dengan bergabung dengan klub pecinta alam resmi milik kampus.

Alex mengaku tidak ikut klub pecinta alam resmi kampus karena latihannya yang dinilai tidak representatif.

“Masa latihannya naik pohon jati pakai tali, kapan sampai ke puncak gunung kalau seperti itu,” katanya, membayangkan apa yang ia pikirankan kala itu.

Jadi, mereka bertiga adalah pendaki liar.

Tantangannya mendaki gunung pada masa itu adalah minimnya sarana informasi tentang pendakian.

Berbeda dengan sekarang yang tinggal membuka ponsel, bisa mencari informasi apapun tentang gunung yang ingin didaki.

“Sekarang tinggal buka HP, sudah ada informasi jalur, Simaksi, basecamp, kalau dulu tidak ada,” ujarnya.

Untuk mendaki gunung kala itu, pendaki harus membeli peta provinsi.

Baca Juga: Pengalaman Horor Laki-laki Jomblo Mancing di Kanal Tengah Malam, Kok Ada Perempuan yang Menemani, Ternyata ..

“Dilihat petanya, gunungnya di mana, lalu cari kota yang paling dekat, baru kita ke sana mencari informasi tentang desa terdekat ke gunung,” tuturnya.

Pada zaman itu, pendakian juga belum seramai sekarang sehingga jalur menuju puncak pun masih sangat alami.

“Biasanya kita mengikuti jalur orang cari kayu atau rumput sampai habis, baru setelah itu kita buat trek ke puncak,” katanya.

“Istilahnya, mendaki gunung kala itu, mustahil tanpa peta,” tandasnya.***

 

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Jarot Sarwosambodo

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Cerita misteri saat pentas malam pelepasan mahasiswa KKN

Sabtu, 13 September 2025 | 22:00 WIB

Cerita misteri gendruwo ikut ronda mahasiswa KKN

Sabtu, 13 September 2025 | 21:00 WIB
X