Aku bingung harus bagaimana karena hal ini tidak pernah terjadi. Kami ngobrol dan bercanda.
Kami pun terbawa suasana. Aku dan Intan akhirnya bercinta saat itu juga.
Semenjak itu aku semakin liar. Aku berkelana mencari cinta. Setiap perempuan yang kudekati selalu berujung di ranjang.
Hingga suatu saat aku bertemu dengan Nisa.
Entah kenapa aku sangat jatuh cinta padanya dan tidak bisa lepas darinya.
Nisa sangat berbeda. Tidak seperti perempuan-perempuan lain yang bisa dengan mudah kudekati.
Mungkin karena Nisa prempuan yang solehah, rajin beribadah.
Perlahan Nisa bisa menuntunku kembali ke jalan yang benar.
Baca Juga: Pengalaman Horor Pedagang Sayur yang Diikuti Pocong Saat Lewat Mbulak Angker, Untung Saja .......
Aku mulai salat taubat. Entah berapa kali aku salat taubat. Nisa selalu memberi motivasi dan semangat untuk kembali ke jalan yang benar.
Di sela-sela sibuknya pekerjaan aku selalu menyempatkan diri untuk salat sunah maupun wajib.
Saat aku menengadahkan tangan, memohon ampun kepada yang kuasa. Nisa menghampiriku dan berkata,
"Teruslah mendekatkan diri dengan Tuhan, Mas. Niatkan ibadah Mas karena Allah, bukan karena aku."
Perkataan Nisa membuat hatiku luluh. Kulihat dia meninggalkanku di masjid.