Walaupun dalam hatinya ketakutan dan pikirannya kemana-mana.
Saat dia sedang berusaha melanjutkan salatnya tiba-tiba ada perempuan jalan di atas sajadahnya.
Perempuan berbaju serba putih itu berjalan sambil tertawa.
“Hi..hii..hii…hiiii..”
Saat itu juga Ana tidak kuat dan tidak bisa khusyu’ lagi. Dia berusaha lari keluar kamar untuk mencari pertolongan.
Namun saat akan keluar kamar badannya seperti ada yang mendorongnya.
Tubuh Ana terpental ke dalam kamar lagi. Saat itu juga Ana mengalami kontraksi.
Baca Juga: Kejadian Mistis Bakul Getuk Didatangi Dua Tuyul yang Bersedia Membantu Mencari Uang
Dalam keadaan takut dan panik Ana segera menelpon Mas Joko. Ketakutan campur panik menyelimuti hati Ana.
Keringat dinginnya bercucuran. Air matanya mengalir deras namun tangisannya tak mengeluarkan suara.
Tak lama kemudian Mas Joko datang. Tak kuat menahan ketakutan dan kepanikannya Ana pingsan.
Saat dia terbangun dia sudah berada di rumah sakit.
Ana pikir janin yang dikandungnya tak selamat. Dengan reflek dia memegang perutnya yang masih membesar.
Dokter berkata janinnya sehat dan baik-baik saja. Kontraksi yang dialaminya adalah kontraksi palsu.