Puma hanya berusaha menghindar tanpa melakukan perlawanan.
Akhirnya Lola merasa capai sendiri. Ia hanya bisa menangis sesenggukan. Menangisi nasib dirinya yang telah dinodai laki-laki yang dibencinyanya.
Laki-laki yang sama sekali tak dicintainya. Terlebih lagi hal itu terjadi saat dirinya tidak sadar akibat minuman yang ditenggaknya.
"Sudahlah jangan bersedih Lola, aku pasti akan tanggung jawab kok," kata Puma dengan kalemnya.
"Persetan dengan tanggung jawabmu. Perbuatanmu ini sudah menunjukkan kamu laki-laki yang tidak tanggung jawab," teriak Lola masih dengan kemarahannya.
"Terserah dengan penilaianmu terhadap aku. Sekarang tenangkan dulu pikiranmu jika sudah nanti aku antar pula," kata Puma sambil meninggalkan Lola seorang diri di kamar yang asing itu. (Bersambung) *