harianmerapi.com - Kumpulan cerita horor di toilet rest area. Mobil melaju cukup kencang di jalan raya.
Malam membuat perjalanan tampak cepat, namun temanku mulai tidak nyaman dalam duduknya.
Wajahnya yang kantuk mengeram tak membentuk.
“Kenapa Ri? Mabuk?” tanyaku sambil meledek.
“Kebelet kencing Bang…” terang Hari sambil berbisik.
Supir ternyata turut mendengar. Aku pun heran, baru saja kami berhenti di rest area untuk beristirahat dan tiba-tiba ia kembali ingin ke belakang.
“Apakah masih jauh tempat istirahat berikutnya Mas?” tanyaku.
“Waduh… Sepertinya agak jauh Pak. Kurang lebih dua puluh kilo lagi. Ini kita di area perkebunan juga Pak.” ujar sopir sambil memperlihatkan peta dari gawai.
“Sabar ya, apa mau di pinggir jalan? hehehe…” kembali aku menggoda temanku yang sudah kepayang kebeletnya.
Berlangsung cukup lama, temanku berkata seperti melihat tanda rest area. Ia memberitahu kami bahwa beberapa meter lagi akan sampai di lokasi tersebut.
Aku kebingungan, tidak terlihat tanda yang disampaikannya.
Setelah menurunkan kecepatan, benarlah ada tempat pemberhentian untuk istirahat.
Tetapi saat memasuki jalan di simpang, kami dikejutkan jalan yang tidak diplester aspal.