Naik Sepeda Mengantar Jamu ke Rumah Kakek, Saat Melewati Pohon Beringin Kembar Malah Diusili Pocong

photo author
- Sabtu, 7 Mei 2022 | 22:00 WIB
Sudi kaget pocong itu sudah berada di boncengan sepeda. (Ilustrasi Pramono Estu)
Sudi kaget pocong itu sudah berada di boncengan sepeda. (Ilustrasi Pramono Estu)

harianmerapi.com - Makhluk halus seperti Pocong memang suka usil pada manusia. Mereka umumnya tinggal di pohon beringin kembar dan jika ada orang lewat sering jadi sasaran untuk diusili.

Pengalman mistis diusili pocong ini dialami oleh Sudi. Sebenarnya dia merasa berat hati naik sepeda pergi ke Godean untuk mengantar jamu pada kakeknya.

Ibunya berkata, “Jamu itu harus direbus malam ini, untuk diminum kakekmu besok pagi.”

Baca Juga: Ingin Punya Suami Kaya Jadi Pelakor, Malah Kena Santet Badan Gatal-gatal Tidak Bisa Sembuh

Sudi (bukan nama sebenarnya) tidak dapat membantah, apalagi di rumah memang hanya Sudi dengan ibunya.  Sudi mengajak Tanto (nama samaran).

“Kita naik sepeda sendiri-sendiri saja Tan, tidak boncengan,” pinta Sudi.

Setelah berpamitan, mereka mulai mengayuh sepedanya, “Lewat selatan saja ya, Tan,” pinta Sudi.

Tiga perempat perjalanan setelah melompati rel kereta, mereka melewati bulak panjang. Sudi mulai was-was, “Di depan ada beringin kembar,” pikir Sudi.

Bulu kuduk Sudi berdiri, karena banyak cerita seram tentang beringin kembar itu. Beruntung Tanto tetap semangat dan agak jauh meninggalkan Sudi.

Dan benar. Ketika Sudi hendak melewati beringin, terlihat percik nyala api, tetapi dalam sekejap berubah kebiruan.

Baca Juga: Kisah Lucu Burung Jalak Kebo Hilang Setelah Ketemu Bisa Menirukan Suara Orang dan Ada Gang dengan Nama Unik

Lalu melesat ke atas, kemudian pelahan turun sambil berputar, semakin membesar, akhirnya berubah menjadi pocong dan duduk membonceng sepeda Tanto.

Sudi hendak berteriak bahwa ada pocong di boncengan, namun suara tertahan di mulut. Tapi ketika ia memanggil, “Tanto, Tanto….,” suara itu keluar dengan lantang. Yang dipanggil menghentikan sepedanya.

“Ada apa, Sud?” Ketika Tanto menoleh, diboncenganya sudah tidak terlihat pocong lagi, Sudi diam terpaku,

Tanto segera membalik arah sepedanya untuk menghampiri Sudi, “Kenapa? Banmu bocor,” tanyanya.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Swasto Dayanto

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Cerita misteri saat pentas malam pelepasan mahasiswa KKN

Sabtu, 13 September 2025 | 22:00 WIB

Cerita misteri gendruwo ikut ronda mahasiswa KKN

Sabtu, 13 September 2025 | 21:00 WIB
X