Hingga akhirnya banyak kabar tersiar soal ini. Sehingga ia disebut Somo Mas lantaran mendapat pulung emas.
Uniknya anak cucunya tetap bertahan hingga kini dan hidup dengan bahagia. Keanehan di akhir hayat ketika eyang itu usianya 100 tahun lebih, ternyata giginya masih utuh.
Kakek memberikan rahasianya dengan laku sabar narimo dan saat makan sejak muda tak pernah panas alias setelah dingin dan gemar puasa dengan bersandar di pohon pisang.
Bagi era kini sudah tak dijumpai lagi dan menjadi pengalaman bagi anak cucunya saja. - Semua nama samaran - (Seperti dikisahkan WA Sutanto di Koran Merapi) *