“Iya Mas, saya ada pekerjaan yang belum selesai. Dari mana Mas? Ayo ngopi dulu.”
Fauzi merasa aneh. Tadi dirinya hanya keluar sebentar untuk mencari asal suara kaca pecah, namun sama sekali tidak melihat orang masuk atau gerbang pagar kantor terbuka.
“Mana motormu pak Aji? Kok saya tidak lihat?”
Pak Aji tetap meminum kopi dan mengabaikan pertanyaan Fauzi. Dirinya melihat perbedaan dengan sikap pak Aji, mata rekannya hanya melihat jendela dapur tak bertirai serasa menikmati pohon sawo yang dihujam angin. (Sepeerti dikisahkan Ichsan Nuansa di Koran Merapi) *