harianmerapi.com – Musim hujan telah tiba untuk sebagian besar wilayah di Indonesia. Awal musim penghujan ini meningkatkan potensi Ular masuk rumah.
Hal ini tentu memicu konflik antara ular dan manusia yang tentu saja jika tidak diantisipasi akan merugikan salah satu pihak.
Manusia akan berisiko tergigit ular apabila tidak memiliki pemahaman tentang apa yang harus dilakukan jika bertemu dengan ular.
Baca Juga: 250 Siswa di Salatiga Ikuti Identifikasi Bakat Cabang Olahraga Atletik
Ular juga berisiko akan mati terbunuh jika bertemu dengan manusia yang tidak memahami cara penanggulangan ular yang masuk ke rumah.
Yayasan SIOUX Ular Indonesia merilis beberapa fakta yang perlu diketahui oleh masyarakat terkait ular yang berpotensi masuk ke rumah pada musim hujan.
SIOUX menyebut datangnya musim penghujan tahun 2021 ini berbarengan dengan waktu menetasnya telur beberapa spesies Ular yang ada di sekitar masyarakat.
Baca Juga: Hadapi La Nina Akhir Tahun 2021, Kemendagri Minta Pemda Segera Ambil Kebijakan
Berikut fakta-fakta lain yang harus diketahui:
1. Bulan September - Oktober hingga nanti Maret adalah waktu menetasnya telur ular kobra dan beberapa ular lain yang sudah dikeluarkan induknya pada 2-3 bulan lalu.
2. Setelah telur menetas, anak ular akan langsung bergerak ke segala penjuru arah untuk mencari air dan makanannya.
3. Ular tidak menyusui dan tidak tinggal dengan induknya. Induk Ular sudah pergi meninggalkan telur sesaat setelah disembunyikan dalam lubang untuk ditetaskan. Induk ular kobra tidak mengerami telur.