Para warga berkumpul di rumah pak Lurah meminta bantuan.
Semua membawa alat yang berbunyi nyaring seperti panci, wajan, kentongan dan lainnya.
Semua warga percaya bahwa itu perbuatan wewe gombel sejenis makhluk halus/setan yang menculik anak kecil di waktu sambeng kolo.
Cerita ini terus bergulir sampai sekarang.
Desa kami sangat menghormati budaya dan tata krama nenek moyang. (Seperti dikisahkan Hailatur Rosida di Koran Merapi) *