Tentu aku tak menolak, main ke kos cewek pasti akan ketemu banyak cewek disana.
“Siapa tau ada yang nyantol dan mau jadi pacarku,” gumamku sambil mengiyakan ajakan Tono.
Baca Juga: Pengalaman horor Ana diburu kuntilanak 3: Muncul keanehan-keanehan saat Ana dirawat di rumah sakit
Sampai di kos Ratna (pacar Tono) mengajak Intan. Kami pun berkenalan.
Pandangan pertama aku langsung terpana padanya, salah tingkah dan jantung berdebar.
Tapi ku coba menguasai diri. “Macak ganteng,” tekadku.
Kami berempat mengobrol dan bercanda. Sesekali kulirik Intan yang sedang tertawa.
“Beuuhhhh,, manis sekali senyumnya,” aku makin salah tingkah.
Sesekali pun kami berpandangan mata, jantungku semakin berdebar.
Baca Juga: Pengalaman horor Ana diburu kuntilanak 4: Kondisinya makin drop karena sering pingsan dan kesurupan
Sebelum pulang tak lupa aku minta nomornya agar bisa terus berkomunikasi.
Seiring waktu berjalan aku dan Intan pun semakin sering chatingan.
Aku pun semakin jatuh cinta padanya. Hingga suatu malam ku beranikan diri menyatakan perasaanku.
“Dek Intan, sebenarnya Mas punya perasaan lebih padamu. Maukah kamu menjadi pacarku?”
Tak lama kemudian ada chat masuk, balasan dari Intan.