Penyakit itu biasa disebut penyakit pes.
Waktu itu belum ada obatnya kalau sekarang sudah ada obatnya dan penyakit pes itu sudah tidak membahayakan lagi.
Kabar Kyai Wirantaka mempunyai kucing yang bisa membinasakan tikus tersebar keberbagai penjuru.
Akhirnya ada desa lain yang minta bantuan Kyai Wirantaka untuk membasmi tikus tikus yang merusak tanaman padi.
Kyai Wirantaka menyanggupi dengan syarat malam Jumat Kliwon pemilik pemilik sawah agar tirakat di sawah sampai pukul 24.00 WIB, syarat itupun disanggupi.
Malam Jumat Kliwon yang sudah ditentukan semua pemilik sawah di desa itu tirakat disawah.
Pukul 24.00 WIB kucingnya Kyai Wirantaka mulai membunyikan harmonika dan berjalan lewat pematang yang ada diantara padi yang menguning.
Ratusan tikus mengikuti kucing candramawa.
Akhirnya tikus tikus itu masuk ke dalam sungai yang sedang banjir dan hanyut ke laut.
Sebagai ucapan terima kasih Kyai Wirantaka diberi uang dari desa tersebut. (Seperti dikisahkan Drs. Subagya di Koran Merapi) *