cerita-misteri

Pengalaman misteri Kang Wito sedang ngecat bekas istal yang sudah lama kosong, kok dipengkal kuda

Kamis, 24 November 2022 | 20:10 WIB
Pengalaman misteri Kang Wito sedang ngecat bekas istal yang sudah lama kosong, kok dipengkal kuda (Pramono Estu)

HARIAN MERAPI - Kisah pengalaman misteri Kang Wito sedang ngecat bekas istal yang sudah lama kosong.

Tapi tiba-tiba kok dipengkal kuda hingga jatuh terpental.

Pagi itu dusun Cangkring geger. Kang Wito, tukang srabutan yang sedang ngecat bekas kandang kuda milik Mbah Bei Ranu, jatuh terpental.

Baca Juga: Pengalaman misteri Nik jelang ujian tes universitas di Semarang, melihat penampakan nenek duduk di kursi rotan

“Saya dipengkal jaran”, ujar Kang Wito.

“Lho kok bisa?!”. Warga pada bertanya- tanya.

Pasalnya, istal atau kandang kuda tersebut sudah lama kosong.

Memang, puluhan tahun lalu, dua ekor kuda milik Mbah Bei Ranu dikandangkan disitu.

Karena amat sayang kepada kuda miliknya, istal tersebut tidak dibongkar.

“Untuk kenang- kenangan”, ujar Mbah Bei Ranu setiap ada yang menanyakan tentang istalnya yang sampai saat ini masih terawat.

Baca Juga: Pengalaman misteri Marno saat melakukan tirakat di goa di Pantai Selatan, ini yang terjadi ............

Dari kejadian Kang Wito ‘dipengkal jaran’, warga jadi tahu asal- muasal istal dan kuda milik Mbah Bei Ranu tersebut.

Dulu, salah satu kuda milik Mbah Bei Ranu diberi nama Si Jlitheng.

Badannya tinggi, tegap. Berbulu coklat tua kehitaman.

Bak dua bersaudara, persahabatan antara Mbah Bei Ranu dan Si Jlitheng seperti tidak terpisahkan.

Si Jlitheng didapat bukan dari membeli. Mbah Bei Ranu mendapat hibah kuda tersebut dari seorang pejabat Kraton.

“Rawatlah kuda ini baik- baik sampai kapan pun”, begitu pesan pejabat Kraton tersebut kala itu.

Baca Juga: Pengalaman misteri Kamal saat berburu celeng di hutan daerah Lampung, digoda perempuan muda ternyata ........

Namun sayang, karena usianya yang semakin uzur, Mbah Bei Ranu tak lagi mampu merawat Si Jlitheng dan satu ekor lagi miliknya.

Terpaksa dua ekor kuda tersebut dijual.

Anehnya, pada saat- saat tertentu kuda Si Jlitheng itu sering pulang ke istal Mbah Bei Ranu.

“Saya kangen, Mbah”, mungkin begitu ujar binatang tersebut seandainya dia bisa ‘tata jalma’.

Bulan berganti bulan, tahun berganti tahun. Suatu saat Mbah Bei Ranu mendengar kabar jika Si Jlitheng mati karena sakit tua.

Halaman:

Tags

Terkini

Cerita misteri saat pentas malam pelepasan mahasiswa KKN

Sabtu, 13 September 2025 | 22:00 WIB

Cerita misteri gendruwo ikut ronda mahasiswa KKN

Sabtu, 13 September 2025 | 21:00 WIB