Tentu tak tega sebagai seorang bapak melihat anaknya tidak makan yang istimewa di hari lebaran,
hanya makan sayur, tidak seperti tetangganya yang memasak daging sapi dan daging ayam di hari raya, ada rasa sedih saat itu di hatinya Pak Harso.
Saat sedang melamun di pinggir hutan menjelang waktu Maghrib, Pak Harso melihat ada seekor "ayam hutan" tepat di depannya dengan jarak 5 meter.
Pak Harso seketika bergembira melihat ayam hutan dan langsung ingin menangkapnya dengan kedua tangganya, namun, ayam itu sengaja menghindar dari tangkapan tangan Pak Harso.
Anehnya ayam hutan itu tidak kabur menjauh hanya berputar di sekitar Pak Harso.
Sementara itu di rumah istri Pak Harso yang bernama Bu Darmi merasa gelisah karena sudah menjelang Maghrib tapi suaminya Pak Harso belum juga pulang ke rumah,
entah kenapa saat itu Bu Darmi seperti mendapat bisikan agar menyusul ke pinggir hutan menjumpai suaminya Pak Harso.
Tak lama kemudian Bu Darmi mengajak kedua anaknya menyusul Pak Harso ke pinggir hutan tersebut sekitar jam 18:30 selesai Maghrib
karena langit mulai gelap Bu Darmi membawa obor bambu sebagai penerangan. (Seperti dikisahkan Pandu Eka Prayoga di Koran Merapi) *