Mereka dalam bimbingan kaum dewasa atau orang tua. Termasuk pula dalam tradisi itu diperkenalkan dan bagaimana melakukan naik gunung dengan baik, mengenal alam dan bertahan di alam.
Baca Juga: Pendaftaran CWF sebagai HAKI jadi polemik, Baim Wong minta maaf
2. 'Mbisu' mubeng beteng
Di Jogjakarta ada tradisi unik tiap malam 1 suro, yakni keliling beteng sambil diam atau 'mbisu mubeng beteng'. Selain itu peserta juga tidak makan, minum, atau merokok.
Masyarakat umum boleh ikut dalam ritual mengelilingi beteng keraton Jogjakarta ini. Yang harus dipersiapkan dalam tradisi ini adalah fisik sebab jaraknya cukup jauh yakni sekitar lima kilometer.
3. Kirab Kebo Bule
Lain lagi di Keraton Surakarta. Tiap malam 1 suro digelar tradisi unik berupa kirab kebo bule.
Tradisi unik ini sangat ditunggu warga sekitar, bahkan juga dari luar daerah yang datang.
Karena malam hari digelarnya kirab Kebo Bule ini sehingga menjadi pendapatan tersendiri bagi pengusaha penginapan. Warga luar kota ada yang menginap.
Namun ada pula yang sengaja menginap di mobil atau tempat-tempat umum.
Kebo bule atau Kebo Bule Kyai Slamet ini dipercaya memiliki nilai spiritual tersendiri.
Yang ditunggu dari kyai Slamet adalah kotorannya atai ingin sekedar menyentuhnya.
Kotoran kyai Slamet dipercaya punya nilai magis dan punya berkah. Yakni dijadikan pupuk untuk tanaman.
Baca Juga: Keris Naga Liman cocok untuk anak muda, tuahnya konon bisa melancarkan usaha meraih cita-cita
4. Manten Lurah Traji.
Ada sebuah tradisi menarik dari Temanggung di malam 1 suro, yakni manten lurah di Desa Traji Kecamatan Parakan.