YOGYAKARTA, harianmerapi.com – Tragedi hilangnya 2 sahabat dalam pelukan Gunung Slamet, gunung tertinggi di Provinsi Jawa Tengah ini, adalah sebuah kisah nyata.
Tragedi itu dialami 3 pendaki mahasiswa IKIP Negeri Semarang, Alex, Iqbal Latif, dan Gagah Pribadi, yang mengalami musibah saat mendaki Gunung Slamet pada Januari tahun 1985.
Tragedi itu menyebabkan 2 pendaki, Iqbal dan Gagah meninggal dunia di Gunung Slamet. Bahkan Jasad Iqbal dan Gagah tidak pernah ditemukan sampai sekarang.
Satu-satunya pendaki yang selamat dari tragedi, Alex, baru berani mengungkapkan tragedi yang dialami 2 sahabatnya itu saat ini, lebih dari 30 tahun sesudah kejadian.
Alex mengungkapkan kisahnya dalam Obrolan Malam Jumat (Om Mamat) yang diunggah di akun YouTube RJL 5 – Fajar Aditya.
Tragedi hilangnya 2 sahabat di Gunung Slamet bagian 8: Sebuah keputusan.
Kabut yang sangat tebal itu menggentarkan mereka.
Sebuah dilema, antara nekat turun atau menunggu di puncak, sampai kabut menghilang.
Ketiganya memutuskan menunggu, sampai seluruh stok paraffin padat yang mereka bawa, habis dibakar untuk menghangatkan tubuh.
Tapi, kabut pekat itu, tidak kunjung menghilang.
“Setelah parafin padat habis, mau tidak mau, kami harus turun,” kata Alex.
Mereka perlahan menyusuri batuan lepas, berupa karang tajam, berwarna cokelat kehitaman.