Plung. Bunyi kail yang dilempar ke dalam air terdengar jelas. Edi ambil posisi duduk bersila di pinggir kanal.
Sesekali ia memerhatikan sekitar.
Barangkali Rimen urung ke rumah saudaranya dan memilih menemaninya memancing.
Tetapi, sudah satu jam lebih tidak ada tanda-tanda kedatangan Rimen.
"Malam ini kamu beneran tidak datang, Men," desah Edi.
Setiap kali angin berembus bulu kuduk Edi meremang.
Hawa dingin yang merasuk begitu berbeda dengan malam-malam sebelumnya. Lebih terasa dingin.
Sesekali Edi merapatkan jaket kulitnya.
Tidak seperti biasanya, baru sepuluh menit umpannya sudah disambar ikan, tetapi kali ini sampai satu jam setengah tak ada tanda-tanda umpannya dimakan ikan.
Rasa suntuk pun menyergap Edi. Untuk mengusir suntuk Edi menyalakan sebatang rokok dan mengisapnya dalam-dalam.
Saat sedang khidmatnya mengisap rokok. Edi mencium bau wangi bunga bercampur anyir darah.
Baca Juga: Cerita Horor Nonton Penari Sintren Tiba-tiba Diusir Sosok-sosok Menyeramkan, Ternyata .......
Dada Edi kembang kempis. Tubuhnya berkeringat dingin. Tiba-tiba Edi merasa ada seseorang di samping kirinya.
Dengan hati-hati Edi menoleh ke samping. Dan dari jarak satu meter duduklah sosok perempuan berpakaian putih.