harianmerapi.com - Kisah misteri tentang orang bisa bangkit dari kubur ini terjadi hampir seabad yang lampau, ketika banyak orang Eropa masih bercokol di negeri ini.
Adalah keluarga Belanda tinggal di sebuah rumah besar, yakni tuan Jansen pemilik perusahaan perkebunan karet.
Di rumahnya yang megah ia tinggal bersama seorang putrinya yang menginjak dewasa bernama Janet, sedang sang istri sudah lama meninggal dunia.
Baca Juga: Ziarah ke Makam Kyai Langgeng 3: Pada Malam Jumat Bermimpi Didatangi Harimau Loreng Besar
Ada banyak orang yang juga tinggal bersama tuan Jansen, mereka para pegawainya yang sama-sama orang Belanda dan juga orang pribumi sebagai pembantu.
Salah satunya adalah Sarmin yang bekerja sebagai kusir kereta milik tuanya. Hampir tiap hari tuan Jansen dan Janet berkeliling mengontrol perkebunan dengan naik kereta dengan kusir Sarmin.
Janet sebagai anak satu satunya tuan Jansen tentu saja amat disayang. Ia selalu dibelikan bermacam perhiasan mewah juga gaun gaun mewah langsung dari Eropa.
Bila ada pesta atau pertemuan dengan sesama orang kulit putih ia akan mengenakan pakaian dan perhiasan termahalnya yang membuat sesama yang melihatnya terkesima.
Namun pada suatu hari ada sesuatu yang membuat Janet kelabakan ketika akan ada acara pesta yang akan didatangi ia kalang kabut beberapa jenis perhiasan yang akan dipakai hilang dari kamarnya sepertinya ada yang mencuri.
Tuan Jansen menanyakan pada semua yang ada di rumah itu tapi semuanya tidak ada tahu. Tetapi ada seorang pembantu yang mengatakan pernah melihat Sarmin masuk ke kamar Janet dan sudah pasti Sarmin yang mencurinya.
Sarmin menolak mentah mentah tuduhan itu. Tuan Jansen yang sudah murka tak mempercayai dalih apapun dari Sarmin.
Ia memang tak melaporkankanya pada pihak berwenang yaitu polisi hindia Belanda tapi memecatnya sang kusir kereta yang sudah bekerja beberapa tahun.
Baca Juga: Banyak Jalan Mencari Rezeki, Sarjana pun Bisa Jadi Juragan Warung Tenda
Sarmin yang merasa dipermalukan dengan tuduhan mencuri keluar dari pekerjaannya sebagai kusir dengan perasaan mendongkol dan sakit hati.