harianmerapi.com - Kekayaan Pramana makin pertambah setelah kembali melayani Putri Celeng di malam Jumat Kliwon.
Namun akibat dari setiap malam Jumat Kliwon tenaganya terkuras maka ia menjadi sakit-sakitan, sakit jantung, pinggang dan akhirnya menjadi lumpuh.
Kekeyaannya menipis, sawah-sawahnya banyak yang dijual untuk beaya pengobatan. Di samping itu juga dijual oleh anak-anaknya.
Baca Juga: Misteri Pesugihan Putri Celeng 1: Jadi Tukang Cukur Hidup Susah, Ingin Jadi Orang Kaya
Akhirnya Pramana meninggal dunia dalam usia yang masih muda. Pada waktu jenazah dimandikan dikafani masih dalam keadaan biasa.
Namun setelah dibawa ke makam dan sampai di makam terjadilah hal-hal yang aneh. Pada waktu jenazah diturunkan ke liang lahat terjadilah perubahan jenazah Pramana.
Bagian kepala tidak seperti kepala manusia tetapi seperti kepala babi dan tampak ada telinganya dilihat dari lekuk-lekuk kain kafannya.
Kelihatannya tangannya berubah menjadi kaki. Pada bagian pantat tampak dari lekuk-lekuk kain kafannya ada ekornya.
Baca Juga: Misteri Pesugihan Putri Celeng 2: Membuat Kamar Khusus untuk Bercinta Tiap Malam Jumat Kliwon
Yang menerima jenazah di kubur bagian bawah segera melompat ke atas.
Semua merinding karena jenazah Pramana berubah bentuknya seperti celeng (babi). Maka segera ditimbun dengan tanah.
Orang-orang yang mengubur Pramana berbisik : “Pramana jadi celeng”.
Memang waktu perjanjian dengan Putri Celeng tidak disebutkan kalau mati jenazahnya jadi celeng. Juga tidak disebutkan tentang tumbal-tumbal tetapi yang jelas pemuja Ratu Siluman Babi (Putri Celeng) akan menjadi bawahan kekuasaan Ratu Siluman Babi.
Pada hakekatnya Ratu Siluman Babi itu setan, ia mencari orang-orang yang sedia menjadi bawahannya (temannya) yang nanti di alam baka akan mengalami penderitaan.