cerita-misteri

Hantu Wanita Cantik Benci Bau Kemenyan 1: Membeli Rumah Harga Miring karena Dikenal Angker dan Banyak Hantu

Sabtu, 5 Februari 2022 | 13:05 WIB
Rumah dengan harga miring itu dikenal banyak hantunya (Ilustrasi Pramono Estu)

harianmerapi.com - Rumah di dekat pertigaan di RT 04/RW 02 Kelurahan X itu berkamar tiga, ruang tamu, ruang tengah, dapur, satu kamar mandi, dan gudang yang sempit. Herman (30 tahun, bukan nama sebenarnya) membeli rumah itu dengan harga miring.

Konon, rumah itu semula adalah tempat kos mahasiswi. Ada sebuah universitas di dekat situ, tetapi kemudian kampus itu pindah ke daerah pinggiran di selatan kota.

Bekas kampus itu kini menjelma mal dan hotel. Banyak tempat kos yang tutup; sebagian beralih fungsi untuk usaha lain, sebagian dijual oleh pemiliknya.

Baca Juga: Gantungkan Cita-cita Setinggi Langit 9: Ayah Meninggal, Tak Tahu Bagaimana Harus Melanjutkan Kehidupan

Si pemilik lama sudah sekian lama menawarkan rumah itu, tapi tak jua laku. Kabarnya, karena harga yang ditawarkan terlalu tinggi. Tetapi, kabar yang santer karena rumah itu berhantu.

Konon, ada mahasiswi bernama Poppy yang kos di rumah itu, yang kemudian meninggal. Meninggalnya sih di rumah sakit, karena paru-paru basah, tetapi karena si mahasiswi kos di rumah itu, ya dikait-kaitkanlah. Usia Poppy 20 tahun saat meninggal. Kabarnya, arwah Poppy sering pulang ke rumah itu.

Waktu Herman dan istrinya - Marina - sedang proses tawar-menawar dan mencari informasi tentang rumah itu, cerita tentang hantu itu pun mampir ke telingga mereka.

“Bagus itu. Semakin banyak hantu di rumah itu, harganya akan semakin miring,” kata Marina yang berambut pendek, jangkung, dan gemar memakai kemeja kotak-kotak serta celana jins. Wanita tomboy seperti Marina, mana takut pada hantu?

Baca Juga: Ada Dua Alasan Mengapa Manusia Membutuhkan Agama

Herman dan Marina sudah menikah selama lima tahun, tetapi belum memiliki anak.

Herman menyelesaikan kalimat penutup lalu menekan tombol enter. Selesai sudah novel ke-17 karya Herman. Lelaki berambut ikal itu menatap layar laptop dan tersenyum lega. Ia meraih cangkir kopi di dekat laptop, lalu menyeruputnya hingga tandas.

Angin berkesiur di kamar berukuran 4 x 4 meter itu, menyentuh wajah Herman. Herman tersenyum, lalu menekan keyboard laptop merahnya.

“Selamat pagi. Apa kabar, Poppy?” tulis Herman. (Seperti dikisahkan Sulistiyo Suparno di Koran Merapi) *

 

Tags

Terkini

Cerita misteri saat pentas malam pelepasan mahasiswa KKN

Sabtu, 13 September 2025 | 22:00 WIB

Cerita misteri gendruwo ikut ronda mahasiswa KKN

Sabtu, 13 September 2025 | 21:00 WIB