Barji pulang ke rumah dengan tubuh dan baju penuh lumpur. Kejadian itu dia ceriterakan kepada Ayahnya. “Aku seperti mimpi, Pak. Tapi ini kok bener- bener nyemplung sawah”, ujar Barji.
“Yah, itu mungkin semprang yang siangnya kamu siksa, malamnya balas dendam”, kata Ayahnya. Sejak itu Barji tak lagi bermain dengan capung yang dikenakan ‘pakaian’ kertas. - Nama samaran. (Seperti dikisahkan FX Subroto di Koran Merapi) *