Tiba-tiba Yayan terperangah oleh suara tawa perempuan. Yayan bergerak waspada meski sepertinya suara itu jauh asalnya. Yayan teringat pesan kakeknya.
"Kalau kita mendengar suara tawa perempuan yang tak tahu asalnya, dan suara itu terdengar jauh, maka ia ada di dekat kita."
Yayan pun merekam kejadian itu menggunakan ponsel. Kameranya terus diputar, hingga ia dikagetkan sosok perempuan berbaju putih berdiri di tengah jalan, menyeringai. Ternyata wewe. Yayan pun bergegas menghidupkan sepeda motornya.
Niatnya malam itu batal. Kalau terus berlanjut, maka ia takut tidak selamat. Setelah kejadian itu, Yayan berjanji tidak melakukan aksi gila seorang diri. (Seperti dikisahkan M. Yusuf Shabran di Koran Merapi) *