harianmerapi.com - Boleh dibilang aneh tapi nyata atau cerita misteri, hanya lantaran tinggal di rumah pojokan dengan pohon kantil di halaman, tiba-tiba dianggap paranormal atau orang linuwih.
Sore itu Amin kedatangan seorang tamu. Tamu itu segera memperkenalkan diri dan menyampaikan maksud kedatangannya.
“Saya dari Karangnongko dan namaku Jarno. Menurut petunjuk dan dhawuh gaib, sampeyan-lah yang dapat menolong persoalan yang saya hadapi, soal dagang!” kata si tamu.
Baca Juga: Tiga Penyebab Frustrasi dan Berbagai Solusi Penyelesaiannya, Salah Satunya Berbicara pada Orang Lain
Amin malah bingung, karena tak paham dengan maksud tamunya. Kalau menurutnya, berdagang yang penting jujur dan harga tak terlalu mahal sudah jadi resep ampuh.
“Lha pripun to mas?” Amin tanya.
“Toko saya tak seramai dulu lagi. Jarang yang membeli. Saya minta syarat agar usaha saya ini normal lagi!”
Amin kian bingung lagi. Spontan ia mikir solusi untuk tamunya. Ia segera ke belakang dapur dan ambil sebotol air putih. Langsung dibawakan untuk tamunya.
“Sekarang ini silakan bawa pulang. Tokomu nanti dipercikan dengan air ini!” kata Amin meyakinkan.
Baca Juga: Cerita Hidayah, Lalai dalam Hal Waktu Maka Rezeki yang Sudah di Depan Mata pun Menjauh
Setelah dapat sangu dari Amin, tamunya mohon diri. Tak seberapa lama dalam seminggu ini ada tamu lagi dengan kasus lain.
Bernama Mardi yang bermaksud ingin menjadi Kadus di desa yang sama. Segera datang ke rumah Amin. Ia mengatakan setelah diberi kabar Jarno.
Amin dibuat bingung lagi. Kiranya juga sama seperti tamu yang lalu. Diberi air dan dipercikkan di depan rumahnya.
Dari kedua orang itu, Amin tahu mereka datang setelah mendapat ilham dalam mimpinya. Agar datang ke rumah di pojok perempatan Sambeng.
Baca Juga: Pemeran Utama ‘Kerudung Truntum Sang Dalang’ Ternyata Putri Seorang Dalang, Siapakah Dia?
Diapit dua jalan dan depan rumah ada bunga kantil. Inilah kode yang mengantarkan orang itu mencari teka-teki dalam dhawuh gaibnya.