Salah seorang tim mengalami kesurupan dan berpesan bahwa ada makam yang telah diratakan oleh alat berat saat pembuatan kanal.
"Ada teman satu tim yang kesurupan pas mau padamkan api di Simpang Jeriji. Dia berpesan kalau lokasi tersebut adalah bekas makamnya," ujar Saring.
Meski tidak pernah melihat secara langsung dengan kasat mata, namun masyarakat dan petugas di kawasan konsensi tersebut meyakini keberadaan penghuni Simpang Jeriji.
Baca Juga: Tahun 2022 ini, Kurda di Salatiga Bakal Digulirkan, Darto: Kami Dengar Alokasinya Rp 1,5 Miliar
Setelah petugas mendapat pesan tersebut, tidak lama berselang dirinya bersama tim kemudian memberikan tanda (patok) di tempat yang disebut-sebut merupakan makam tua tersebut.
"Sejak kami kasih patok tidak ada lagi gangguan di sana terutama untuk kebakaran itu tidak ada lagi," tutupnya. - Semua nama samaran - (Seperti dikisahkan Rhestra di Koran Merapi) *