harianmerapi.com - Jika sudah menjadi hobi, memancing di manapun akan dilakukan. Termasuk di kanal pada malam hari, yang berisiko ada makhluk halusnya semacam kuntilanak.
Seperti yang dilakukan Edi (nama samaran), laki-laki yang masih jomblo meski sudah berumur alias perjaka tua.
Hal itu mungkin disebabkan hobinya juga. Maklum, hampir setiap tengah malam buta ia pergi memancing ke kanal atau semacam waduk tempat penampungan air yang digunakan untuk mengaliri sawah di sekitarnya.
Baca Juga: Pernikahan yang Tak Direstui 12: Kemiskinan Menghancurkan Rumah Tangga
Biasanya ia pergi memancing bersama kawannya, Rimen (nama samaran). Tapi malam itu Rimen sedang pergi ke rumah saudaranya.
Jadi Edi pergi memancing sendirian di kanal. Malam itu, sebelum berangkat memancing Edi merasa resah. Ada perasaan tak nyaman yang menyusup ke relung hatinya.
"Ada apa ya kok perasaanku enggak enak kayak gini," batin Edi.
Baca Juga: Kegigihan Nyai Subang Larang 5: Walangsungsang Melanjutkan Perjuangan Sang Ibunda
Namun Edi berusaha membuang jauh-jauh pikiran buruknya mengingat ia sudah berjanji pada abangnya. Malam ini ia akan membawa pulang banyak ikan untuk dimasak bersama seluruh keluarganya besoknya.
Sesampainya di lokasi, hawa mencekam langsung menyapa Edi yang tengah mempersiapkan alat pancing.
Suasana yang gelap ditambah semak-semak di sekitar yang bergoyang akibat ditiup angin menambah aura mencekam malam itu.
Baca Juga: Gara-gara Bapak Suka Nonton Video Porno
"Huh. Serem juga ya mancing sendirian kayak gini," gumam Edi.
Plung. Bunyi kail yang dilempar ke dalam air terdengar jelas. Edi ambil posisi duduk bersila di pinggir kanal.
Sesekali ia memerhatikan sekitar. Barangkali Rimen urung ke rumah saudaranya dan memilih menemaninya memancing.
Baca Juga: Misteri Warisan Wayang Dasamuka yang Selalu Membawa Rezeki