cerita-misteri

Pipis di Bawah Pohon Kelengkeng, Disapa Penghuninya

Rabu, 3 November 2021 | 22:00 WIB
Saat mau pipis, terdengar suara tapi tanpa wujud. (Ilustrasi Pramono Estu)

harianmerapi.com - Pohon besar lonon katanya sering menjadi tempat tinggal makhluk halus, Maka sering orang tua berpesan jangan buang kecil alias pipis sembarangan, terutama di dekat pohon besar, termasuk pohon kelengkeng.

Kisah ini dialami Redi dan Menol yang diajak Anto (ketiganya bukan nama sebenarnya) mengunjungi Simbahnya di desa Sangubanyu saat libur panjang. Redi yang termasuk 'anak mama' jauh hari sudah minta izin orangtuanya.

"Boleh. Kenapa tidak? Asal kamu bisa menjaga diri," begitu pesan Mamanya.

Baca Juga: Pernikahan yang Tak Direstui 5: Lulus Kuliah Pengin Segera Dapat Pekerjaan

Tak mau kalah, Papanya juga mengingatkan: "Dan jangan lupa. Jika kebelet pipis jangan pipis di sembarang tempat. Kalau pun sangat terpaksa dan tidak dapat ditahan, kamu harus uluk salam terlebih dulu. Mohon izin, siapa tahu tempat itu ada penunggunya."

Hari kedua di rumah Mbah Mangun (nama samaran), Simbahnya Anto, tiga bocah ABG itu mendengar informasi jika di Balai Desa ada pertunjukan berbagai kesenian tradisional dalam rangka acara Bersih Desa.

"Nontonnya besok malam saja, aku bisa ngantar. Malam ini aku mau jagong bayen. Tontonan di Balai Desa itu akan berlangsung tiga hari kok," ujar Mbah Mangun. Namun tiga bocah itu bersikukuh akan menonton malam itu juga. "Ya sudah. Asal kalian hati-hati saja," pesan Mbah Mangun.

Baca Juga: Kegigihan Nyai Subang Larang 3: Bersedia Dipersunting Prabu Siliwangi Asal Tetap Memeluk Islam

Asyik nonton berbagai kesenian tradisional, ada Angguk, Sholawatan, dan lain-lain, tidak terasa waktu sudah menunjukkan jam setengah duabelas. Redi mengajak pulang karena mengantuk.

Untung, malam itu bulan sedang purnama. Jalan-jalan di pedesaan tidak gelap. Ketiganya berjalan kaki menuju rumah Mbah Mangun. "Aduh, aku kebelet pipis. Tunggu sebentar aku tak pipis dulu, Tok," ujar Redi sambil melangkah menuju sebuah pohon besar, akan buang air kecil.

Teringat akan petuah Papanya, sebelum melaksanakan hajat kecilnya, Redi uluk salam dan memohon izin akan pipis di tempat tersebut, yaitu di bawah pohon kelengkeng tua berdiameter delapanpuluh sentimeter yang bagian bawahnya growong.

Baca Juga: Gara-gara Bapak Suka Nonton Video Porno

"Nuwun sewu, Mbah. Redi badhe pipis wonten mriki," begitu ujar Redi dalam bahasa Jawa halus. Redi kaget. Tanpa diduga ada suara orangtua sepertinya menjawab uluk salamnya.

"Ora papa, Le. Dikepenakke wae. Kono kuwi pancen jambanku," begitu suara yang didengarnya berasal dari atas pohon.

Spontan kepala Redi mendongak ke atas. Di bawah terangnya sinar bulan purnama, Redi tidak melihat ada seorang pun berada di pohon kelengkeng. Tak urung dia pun lari tunggang langgang meninggalkan pohon kelengkeng tua itu. Menol dan Anto yang tidak tahu duduk persoalannya ikut berlari di belakangnya. (Seperti dikisahkan Andreas Seta RD di Koran Merapi) *

 

Tags

Terkini

Cerita misteri saat pentas malam pelepasan mahasiswa KKN

Sabtu, 13 September 2025 | 22:00 WIB

Cerita misteri gendruwo ikut ronda mahasiswa KKN

Sabtu, 13 September 2025 | 21:00 WIB