Usaha Nek Samsul membawa kucing tersebut ke dokter hewan tidak membuahkan hasil. Pada hari yang ke sebelas kucing berbulu kembang asem itu mati. Oleh Nenek Samsul, kucing tersebut dikubur di belakang rumah.
Malam harinya, pukul setengah satu Dalijo pulang dari nonton pentas musik di kampusnya. Halaman depan rumah neneknya sudah sepi. Dia membuka pintu pagar halaman.
Baca Juga: Pelatih Kas Hartadi Ditunjuk Jadi Manajer PSIM Jogja
Begitu masuk halaman dengan menuntun motornya, tanpa diketahui dari mana datangnya, beberapa ekor kucing menyerang dirinya.
Dalijo kaget dan berkelit, berusaha menangkis cakaran kucing- kucing itu. Namun tangkisannya justru membuat kucing semakin marah. Badan, tangan, kaki dan wajah Dalijo dicakari habis-habisan.
Masih pagi buta, Nek Sangudi akan menyapu plataran depan rumahnya. Betapa kagetnya begitu melihat cucunya tergeletak tidak sadarkan diri dengan tubuh penuh baret- baret bekas cakaran kucing.
Nek Samsul meraung, menangis sejadi-jadinya… (Seperti dikisahkan Andreas Seta RD di Koran Merapi) *