Sejurus kemudian setelah motor berhasil dihidupkan Tono bersama istrinya segera meninggalkan tempat itu.
Dalam perjalanan, Tono merinding membayangkan suasana pasar yang banyak orang tapi terasa sunyi tak ada suara-suara orang layaknya pasar. Dan semua orang di pasar itu menundukkan kepala dengan wajah dingin.
Sesampai di rumah, Tono menyuruh istrinya mengecek uang yang ada di dalam dompet yang dipakai untuk membayar barang belanjaan tadi.
Tapi syukurlah, uangnya masih utuh. Tapi dia bingung juga, tadi bayar pakai apa karena mereka merasa saat berbelanja sudah membayar dengan uang asli.
Ibunya yang kebetulan sedang berkunjung cuma berkata: "Lagian ngapain kalian pergi ke pasar hari Rabu? Sudah tahu pasarnya cuma buka hari Senin, Kamis dan Jumat." Rupanya tadi mereka telah mendatangi pasar hantu! (Seperti dikisahkan Afra di Koran Merapi) *