HARIAN MERAPI - Nyadran di makam Kyai Ageng Karotangan 1, selain diikuti warga juga dihadiri kerabat Keraton Surakarta
Pengageng Lembaga Dewan Adat Keraton Surakarta Hadiningrat, Gusti Kanjeng Ratu Dra. Koes Moertiyah Wandansari M.Pd, didampingi Gusti Pangeran Haryo Dr. Edy Wirabumi menghadiri acara nyadran di makam leluhur Kasultanan Mataram,
Kyai Ageng Karotangan di kompleks Astanalaya Pasarean Agung Paremono dusun Trojayan desa Paremono Kecamatan Mungkid Kabupaten Magelang.
Baca Juga: Pria ini resign dari perusahaan otomotif, lalu buka warung bakso, membuat tahu bakso dan tahu walik
Acara ini dilaksanakan pada hari Sabtu Pon tanggal 25 Ruwah 1956 Ehe atau 18 Maret 2023 Masehi.
Nyadran yang diikuti warga masyarakat ini juga dihadiri pejabat dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Magelang,
Forum Komunikasi Pimpinan Kecamatan Mungkid, kepala desa dan perangkatnya, Paguyuban Kawula Karaton Surakarta (Pakasa) Kabupaten Magelang.
Siraman rohani oleh Kyai H. Wachid Asrori dari Tempuran. Acara tradisi ini dengan tema ‘Merawat Tradisi, Menjaga NKRI’. Membaca doa Tahlil bersama untuk mendoakan arwah leluhur menjadi puncak acara nyadran.
Pada acara ini dilepas-liarkan 100 ekor burung perkutut.
Pelepasan burung perkutut ke alam bebas ini dimaksudkan untuk melestarikan alam lingkungan makam ini agar kembali asri dengan anggungan burung yang menjadi ‘klangenan’ (kegemaran) masyarakat, khususnya masyarakat Jawa sejak jaman Kerajaan Majapahit.
Penyelenggaraan acara nyadran ini difasilitasi oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Magelang untuk mendukung pelestarian upacara tradisi dan bangunan cagar budaya di makam leluhur Kesultanan Mataram ini.
Gusti Kanjeng Ratu Dra. Koes Moertiyah Wandansari M.Pd, pada tahun 2019 yang lalu telah menandatangani ‘tetenger’ untuk memuliakan dan menetapkan ‘Astanaluhur Paremono’ sebagai makam para leluhur Kasultanan Mataram.
Dalam penetapan ‘tetenger’ itu didukung oleh para Sentana darahdalem, Abdidalem dan Kawuladalem. GKR Dra. Koes Moertiyah Wandansari M.Pd menjelaskan, alur dan sejarah leluhur Mataram yang dimakamkan di sini telah ditelusuri bahwa Kyai Ageng Karotangan adalah adik dari Kyai Ageng Pemanahan.
Tetenger ini untuk memuliakan leluhur Kasultanan Mataram yang dimakamkan di Astanaluhur Paremono, yang selama ini telah dirawat dan dimuliakan oleh warga masyarakat Paremono.