HARIAN MERAPI - Kisah cerita mistis tentang ramuan misterius 4, selama dua hari kuda Pak Subowo ngamuk tanpa sebab
Nyi Hindun mendesak agar Pak Subowo menjelaskan duduk perkaranya.
“Kamu inilah biang keroknya, dasar perempuan tua bangka!” Jari telunjuknya menjorok ke muka Nyi Hindun. Matanya yang gelap semakin berkobar dari balik kaca matanya.
Nyi Hindun bersandar pada tembok di sebelah peti uangnya. Punggungnya menutupi kalender yang ada di warung itu. Lelaki bujangan itu berusaha menahan Pak Subowo agar jangan marah-marah secara berlebihan.
“He, perempuan tua bangka! Nama laki-laki ini Tohir, sengaja saya pekerjakan di kandang kuda di belakang kantor DPW, supaya merawat dan memberi makan kuda poni saya yang harganya limaratus juta!
Sekali lagi, limaratus juta rupiah!”
Pak Subowo menghela nafas berkali-kali, matanya semakin nanar, dan lanjutnya, “Selama dua bulan ini dia melakukan pekerjaannya dengan baik, dan saya yakin tidak akan ada orang lain yang bisa menggantikannya."
Baca Juga: Cerita mistis tentang ramuan misterius 2, mengapa selalu hanya beli nasi dan tempe orek?
"Dia begitu rajin dan tekun mengurusi kuda poni saya, merawat dan memberinya pakan rumput khusus, dengan harga yang amat mahal. Bahkan, ada makanan tambahan yang diberikan untuk kuda-kuda saya."
"Tetapi beberapa hari ini… si Tohir bangsat ini memesan nasi dan tempe orek dari warung ini, lalu memberikannya pada kuda poni saya.”
Kembali nafasnya tersengal-sengal dengan sorot mata yang garang, kemudian lanjutnya, “Lalu, kenapa selama dua hari ini, kuda saya ngamuk-ngamuk tak keruan?"
"Plang dan baliho partai PGP di halaman depan, ambrol dan ambyar karena diseruduk. Ketika saya tengok ke kandangnya tiba-tiba dia melompat dan mengejar-ngejar saya!"
Baca Juga: Cerita mistis tentang ramuan misterius 3, sudah membayangkan punya suami yang tampan dan baik hati
"Ada apa dengan warung nasi ini? Lalu, yang membuat saya tak habis pikir… tapi ah, saya tidak mau menceritakannya.”