HARIAN MERAPI - Kisah pengalaman horor Fajar tinggal di kos, pada malam hari ia mendengar teriakan minta tolong dari dalam kamar kosong.
Saat pandemi Covid menunjukkan tanda-tanda akan berakhir, aktivitas masyarakat mulai kembali normal. Toko, warung makan, sekolah, kampus mulai ramai seperti sediakala.
Fajar (nama samaran) akhirnya mengikuti perkuliahan tatap muka setelah dua tahun menjalani kuliah online. Meninggalkan kampung halamannya di Tuban, Fajar kini menghuni salah satu kos putera di Yogyakarta.
Baca Juga: Usai kecelakaan KA Brantas-truk, jalur kereta api Semarang kembali normal, ini kondisi terbaru
Fajar cukup senang karena mendapat kamar yang lumayan luas dengan harga terjangkau. Lingkungan kost-an pun terlihat nyaman, bersih, dan tertata. Pak Brata (nama samaran), pemilik kos juga baik hati.
Beliau sering memberi camilan untuk Fajar dan teman-temannya saat berkumpul.
Di suatu malam, Fajar terbangun karena kebelet pipis. Koridor tampak lengang dengan cahaya lampu keemasan yang remang-remang. Tidak ada satu pun penghuni kos yang terjaga.
Semua pintu kamar tertutup rapat. Sayup-sayup Fajar mendengar irama musik dari dalam kamar Aldo (nama samaran). Sepertinya anak itu belum tidur. Fajar mempercepat langkahnya, namun mendadak berhenti.
Fajar berdiri mematung, terkejut mendengar suara pintu salah satu kamar yang digedor-gedor dari dalam diikuti teriakan kencang.
"Tolong! Tolong bukakan pintunya!"
Baca Juga: Polisi Ungkap Motif Kematian Korban Pembunuhan Disertai Mutilasi di Sleman
Fajar panik. Kepalanya menoleh ke kanan dan ke kiri, mencari sumber suara. Hingga akhirnya ia berhenti di salah satu kamar yang tertutp, yang letaknya paling ujung, sangat dekat dengan kamar mandi.
Kalau dipikir-pikir, Fajar belum pernah bertemu dengan penghuni kamar tersebut.
"Toloong! Tolong keluarkan aku dari sini! Toloong!"
Fajar berusaha membuka pintu kamar tersebut hendak menolong namun ternyata pintu itu terkunci.