"Jar, ngapain kamu di situ?"
Pintu kamar Aldo mendadak terbuka, menampilkan sosok Aldo yang kebingungan.
"Ada orang terkunci di dalam, Al. Kita minta tolong sama Pak Brata. Kasihan daritadi gedar gedor pintu sambil teriak minta tolong. Emang kamu nggak denger?"
Fajar heran, di saat yang bersamaan pula perasaannya mulai tidak enak.
"Ngawur kamu, Jar. Itu kamar nggak ada yang nempatin alias kosong. Sama Pak Brata dijadiin gudang, buat naruh barang rongsokan. Kamu nggak usah nakut-nakutin ya Jar."
Aldo tampak gemetaran. Fajar menelan ludah. Buru-buru ia ke kamar mandi, pipis, dan bergabung ke kamar Aldo. Malam ini Fajar tak berani tidur sendiri.
Siapapun sosok yang berteriak minta tolong tadi, Fajar tak berniat mencari tahu kebenarannya. (Seperti dikisahkan Isti Rofiah di Koran Merapi) *