HARIAN MERAPI - Kisah pengalaman misteri saat mendaki Gunung Sindoro 3
Kabut hitam membuat mereka taktnamun kabut hitam itu tba-tiba menghilang setelah mereka memperbanyak doa.
Kabut sempat menutupi penglihatannya, tapi ia yakin ada hal aneh terjadi. Jaka mencoba menenangkan dirinya berharap dapat menemukan jalan keluar. Tiba-tiba ada yang menepuk pundaknya, sontak Jaka terkejut dan menjerit ketakutan.
Baca Juga: Pengalaman misteri saat mendaki Gunung Sindoro 1, memutuskan jalur pendakian lewat Alang alang Sewu
Bukan hanya Jaka yang terkejut Amar dan teman-temannya pun demikian. Mereka mengira laki-laki yang di tepuk pundaknya oleh Amar bukanlah Jaka.
Jaka dapat bernapas lega setelah peristiwa yang ia alami. Kini ia dapat berkumpul bersama teman-temannya. Meskipun sejak tadi teman-temannya berada di sekitar Jaka namun ia tidak dapat melihatnya.
Hanya suara yang terdengar memanggil-manggil namanya. Seperti terpisah dua dunia. Mereka pun segera bergegas melanjutkan perjalanan.
Langkah-langkah kaki yang semula penuh keyakinan kini diliputi kebimbangan. Sepanjang perjalanan mereka hanya diam seribu bahasa. Mereka pun mengantisipasi segala kemungkinan yang akan menimpa mereka.
Medan yang akan mereka lalui bukanlah medan biasa. Sebelumnya mereka pernah mendengar berbagai cerita yang kerap dialami para pendaki.
Baca Juga: Pengalaman misteri saat mendaki Gunung Sindoro 2, Jaka berniat mencari mata air tapi malah tersesat
Rara kembali merasakan aura mistik. Hal yang sangat mereka takutkan kini terjadi. Kabut hitam yang biasa disebut pedhut pun mulai tampak.
Kabut tersebut biasanya menyesatkan para pendaki bahkan beberapa pendaki ada yang hilang. Mereka pun begitu hati-hati menentukan langkah yang mereka ambil agar tidak tersesat kembali.
"Ayo kita perbanyak doa," ucap Rara.
"Sebaiknya kita tinggal disini sementara waktu, sampai pedhut menghilang."
Mereka pun mengikuti saran Amar. Setelah sekian lama berdoa pedhut pun menghilang. Mereka segera melanjutkan perjalanan.