HARIAN MERAPI - Kisah pengalaman horor Murti dikejar hantu gundul pringis 2
Mereka mampu menyelamatkan diri dengan cara menyeberangi sungai.
Lantas bagaimana dengan nasib si hantu gundul pringis?
Serta merta, Suratni dan Murti berlari mendapati besek itu.
“Nah…dapat!” seru Suratni. Memang Suratni yang badannya lebih besar dari Murti tentu akan dengan mudah mencapai tempat saat berlari.
Suratni mengangkat besek yang tertutup itu. Dengan penuh semangat, dia membuka tutup besek, berharap ada banyak anak ayam yang akan ditemuinya, karena suara piyek-piyek dari dalam besek itu sangat ramai.
Tapi ketika dibuka….
“Aaaaahhhhh!!!!!!” Suratni menjerit sambil melemparkan besek itu menjauh.
Murti yang kaget hanya mampu memandang benda berbentuk bola sebesar kepala orang dewasa menggelinding dari dalam besek itu.
Baca Juga: Dua belas cara meningkatkan keterampilan berpikir sebagai bagian dari keterampilan hidup
Lebih kagetnya lagi, bola itu memiliki mata, hidung dan mulut yang meringis memperlihatkan gigi-giginya yang runcing. Suara piyek-piyek pun terus keluar dari mulut makhluk ini.
“Gundul pringis….” Suratni berteriak. “Ayo, Mur, lari!!!” Suratni meraih tangan Murti dan menariknya. Mengajaknya berlari.
Murti dan Suratni terus berlari, sementara di belakang mereka gundul pringis itu terus menggelinding mengejar mereka.
Nafas mereka tersengal-sengal. Ingin rasanya berhenti berlari, tapi gundul peringis itu terus mengejar.