HARIAN MERAPI - Kisah cerita horor tentang Jurig Jarian alias hantu sampah seri 4
Diguyur hujan wajah pelayan warung kopi itu tiba-tiba meleleh, bahkan semua berubah jadi sampah.
Malik baru tersadar dirinya masuk dalam cerita horor, terperangkap Jurig Jarian alias hantu sampah.
Malam itu suara geluduk semakin menjadi, dn air hujan menderu deras. Bergegaslah Malik memasuki bangunan untuk berteduh.
Dengan napas yang terpenggal-penggal duduklah dirinya di kursi sambil menahan gigil.
“Eh pelanggan lagi...” ucap wanita penjaga warung kopi. ”Ini kopinya diminum,” lanjutnya sambil meletakkan segelas minuman kopi di meja saji.
“Anu Bu, saya enggak ngopi. Saya pengin pesan yang lain saja.”
Namun Malik menatap genangan kopi itu. Air liurnya menetes, segera direnggut gelas itu dan mengulangi untuk meneguk minuman itu sampai habis.
Pelayan itu tersenyum lebar dan tertawa seakan puas hingga matanya melotot sampai-sampai meneteskan darah. Tawanya menjadi-jadi disertai gemuruh petir bak keranjingan sesuatu.
Malik yang sadar akan keanehan wanita itu pelan-pelan mundur untuk meninggalkan kedai kopi tersebut. Tetapi saat hendak mundur untuk pergi, hujan semakin riuh.
Atap kedai kopi terlihat bocor deras dan membasahi wanita itu. Mata Malik terbelalak, ketika kepala wanita itu penyok seakan meleleh bak kertas lalu menjalar ke tubuhnya.
Tidak hanya itu, dinding kedai kopi serta seluruh isinya juga ikut lumer karena diguyur hujan. Aroma busuk tercium oleh hidungnya, seperti bangkai segar yang membunca.
Meski separuh badan meleleh, wanita itu tetap berjalan mendekati Malik dengan jalan yang terbata-bata. Sosok itu berusaha memberikan kopi untuknya hingga suara gemericik kaca bergetar kencang sambil tersenyum.