HARIAN MERAPI - Kisah pengalaman horor dialami Akbar ketika ia melihat hantu yang menampakkan diri mirip dengan staf gudang pabrik.
Apakah hanya hayalan atau nyata, yang jelas Akbar benar-benar melihat temannya.
Sungguh sebuah pengalaman horor yang membuat ia merinding.
Baca Juga: Mendekati Idul Adha, pesanan hewan kurban di Sukoharjo semakin meningkat, ini kisaran harganya
Bagi Akbar, masuk ke divisi accounting adalah tanggung jawab besar dan pengabdian. Angka-angka yang tampak di layar komputer bukanlah sekedar angka biasa melainkan arus uang yang harus dikelola dengan baik.
Pula Akbar dan timnya kerap dituntut menyelesaikan pekerjaan dalam tenggat waktu. Sedang gaji tidaklah jauh berbeda dengan staff lain. Memang ada insentif tetapi masih tidak sepadan dengan pengorbanan.
Seperti malam itu, Akbar dan tim belum beranjak dari ruang Finance Capital Budgeting (FCB) meski jarum jam menunjuk angka sepuluh.
Closing bulanan yang bertepatan dengan closing tahunan membuat mereka mesti kerja rodi. Ketika yang lain sedang serius, sesuatu di perut Akbar justru merongrong minta dikeluarkan.
Buru-buru Akbar menuju toilet yang letaknya di luar ruang FCB. Saat sedang duduk bengong di atas closet, terdengar olehnya suara ketukan pintu dan kran yang mengalir dari luar.
Seseorang pasti tengah cuci tangan, basuh muka, atau antre toilet. Akbar mempercepat hajatnya, pun pekerjaannya masih menumpuk.
Baca Juga: Lima butir konsep membangun kesejahtraan sosial dalam Islam, salah satunya menegakkan keadilan
Akbar keluar, didapatinya kran air dalam kondisi mengalir tapi tidak ada siapapun. Akbar mengedarkan pandangan ke segala penjuru ruang tengah-tempat staff gudang bekerja-yang kosong.
Namun sekelebat Akbar menangkap sosok yang menyerupai Mas Indra-staff gudang raw material-keluar dari ruang resepsionis yang gelap.
Dari potongan rambut, postur tubuh serta gaya berpakaiannya; Akbar yakin sosok itu Mas Indra. Walau dia hanya melihatnya tampak belakang.
Akbar mengejar Mas Indra, kebetulan ada hal terkait pekerjaan yang ingin ditanyakannya. "Mas Indra?! Mas Indra?!" panggil Akbar sambil mengedarkan pandangannya.