HARIAN MERAPI - Kisah pengalaman horor dukun bayi Mbok Tuo dan hantu usus 2
Yang dibantu melahirkan dukun bayi ternyata nisan korban meninggal kebakaran.
Bagaimana korban meninggal dalam kebakaran bisa melahirkan ?
Seharusnya, jika akan menuju desa Blacak harus melewati jembatan, tetapi pada malam itu jembatan tersebut tidak ada. Ada sekitar lima menit hantu usus terbang mengelilingi kali Sokonilo.
“Wes yo. Aku lagi kesusu arep nulungi bayi. Ora usah geguyon.” kata Mbok Tuo.
Tidak lama kemudian hantu Klewer membawa Mbok Tuo terbang melintasi kali Sokonilo dan mengantarkannya ke sebuah rumah.
Rumah tersebut berada di dekat perbatasan desa Blacak dengan desa Sokonilo. Setelah sampai, Mbok Tuo segera mempersiapkan peralatannya.
Ia mulai mengelus perut perempuan yang sedang merintih kesakitan. Perut perempuan itu besar sekali, Mbok Tuo sempat berpikir bahwa anak yang dikandungnya adalah anak kembar.
“Mbok, tolong selamatkan anak saya.” kata si perempuan Ayam jago mulai berkokok sebelum Mbok Tuo menjawab perkataan si perempuan itu.
Baca Juga: Apa itu Marketplace Guru? Gagasan Menteri Nadiem atasi masalah tenaga honorer, mekanismenya begini
Suara ayam jago tersebut menandakan pukul jam tiga pagi. Suara azan juga mulai berkumandang, menandakan azan awal waktunya untuk salat tahajud.
Saat azan berkumandang, Mbok Tuo mulai sadar bahwa yang ia bantu untuk melahirkan bukan seorang perempuan melainkan sebuah batu nisan.
Batu nisan tersebut tertulis nama Kuyun yang baru saja meninggal tiga hari lalu. Mbok Tuo sangat terkejut dan ia segera meninggalkan makam tersebut.
Jalan pulang yang ia lalui sudah seperti biasa, jembatan penyebrangan yang ada di kali Sokonilo juga sudah ada lagi seperti semula.