Beberapa orang berusaha mendekat dan memegang kuat tangan Joni. Yang punya hajat segera memanggil Pak Olan, sesepuh setempat.
Setelah sesepuh datang, dia mendekati Joni yang masih bicara ngawur dan meronta.
Baca Juga: Di surga kekuatan 'anu' lelaki ternyata dahsyat, bisa beginian dengan bidadari seharian
"Hey kamu... siapa yang masuk ke dalam jiwa?! Dan mengapa kau ada di sini? "tanya Pak Olan.
"Hmmm.... aku adalah kakek Elma. Huahahaha... Aku hanya ingin melihat cucuku dan minta diadakan musik ronggeng dan tariannya. Lekas sekarang, kalau tidak aku akan menyerangmu! Ngerti kamu?? Aku juga minta segelas kopi dan rokok..."jawab Joni sambil tertawa-tawa.
Ayah Elma terperanjat. Kakek Elma memang telah lama meninggal dunia dan sangat menyukai tari ronggeng.
Joni kerasukan arwah kakek Elma! Mendengar pengakuan itu, Pak Olan berbisik kepada ayahnya Elma. Lalu dia mengangguk-ngangguk.
Sesaat kemudian dia memanggil penari ronggeng yang rumahnya tak jauh dari situ. Setelah penari datang, diambilnya tape recorder dan menyetel musik ronggeng. Joni sangat senang dan senyum sambil berjingkrak.
Dia puas sambil merokok dan minum kopi yang telah disediakan. Musik ronggeng telah usai, namun Pak Olan tak henti berdo'a.
Baca Juga: Calo Tiket Konser Coldplay Tipu Manager Artis Rp 12,5 Juta, Polda Sumsel Terjunkan Tim Siber
Begitupun dengan ayah Elma. Tubuh Joni perlahan lunglai dan hampir pingsan. Warga yang hadir berusaha ikut menolongnya.
Pak Olan mengusap muka Joni sambil terus berdo'a.Tak berapa lama Joni sudah sadar kembali dan tak henti mengucap Istighfar. - Semua nama samaran. (Seperti dikisahkan Teny May Rodiah di Koran Merapi) *