HARIAN MERAPI - Bagian kedua atau terakhir dari cerita misteri penebang pohon wingit, istri mengalami keguguran untuk ketiga kali.
Dengan ragu-ragu Paklik Tasman mengangguk sebagai jawaban. Kakek-kakek itu kemudian berujar, “Saranku, kamu lakukan tirakat dahulu sebelum menebang pohon asam itu. Paling tidak, bacalah doa.”
Setelah berkata demikian, kakek-kakek itu berlalu pergi begitu saja. Paklik Tasman menggeleng-gelengkan kepala saking keheranan.
Baca Juga: Cerita misteri penebang pohon wingit 1, Paklik Tasman mendapat tawaran menebang pohon asam
Sampai di rumah Pak Darjo, Paklik Tasman tidak gentar. Dia langsung menebang pohon asam tua di belakang rumah Pak Darjo. Dia sama sekali tidak mengindahkan peringatan dari kakek-kakek yang mencegatnya di gapura desa.
Bagaimana lagi, Paklik Tasman sedari dahulu memang tidak percaya pada hal-hal gaib. Selain itu, Paklik Tasman juga bukan orang yang tekun beribadah. Salat jarang-jarang.
Puasa bolong-bolong. Mengaji bisa dihitung jari.
Sejak kecil Paklik Tasman dituntut kerja keras. Orientasi hidupnya hanya berkisar
pada kerja dan uang. Lebih-lebih sekarang mengingat istrinya tengah mengandung.
Baca Juga: Cerita misteri dinunuti wanita nyalawadi di malam hari
Maka sudah barang tentu perlu menabung untuk persiapan persalinan.
Tidak disangka-disangka, beberapa hari setelahnya istri Paklik Tasman mengalami
keguguran. Betapa sedih hati Paklik Tasman saat itu. Calon anak pertama yang telah ditunggu-tunggu justru tidak sempat terlahir ke dunia.
Mulanya Paklik Tasman tidak pernah terpikir bahwa keguguran yang dialami istrinya ada hubungannya dengan pohon asam tua yang ditebangnya.
Oleh karenanya Paklik Tasman tidak kapok menebang pohon-pohon yang konon angker.
Baca Juga: Cerita misteri di balik kecelakaan bus di Tawangmangu yang membawa rombangan mahasiswa
Hingga akhirnya istri Paklik Tasman keguguran untuk ketiga kali. Di titik paling
terendah dalam hidupnya ini, Paklik Tasman mulai merenung.