Beruntung di depan kost kami sudah ada peronda yang piket. Jadi tidak begitu takut.
Sejak saat itu kami berjanji tidak akan cari makanan di malam hari apalagi malam sudah begitu larut.
Kami berjanji untuk menyiapkan makan malam jika masih siang. Kami pun bertekad jika malam telah larut mending untuk berdoa dan belajar saja, karena kami takut bertemu dengan tukang hek yang kami temui di ujung kampus. (Dikisahkan Haura Arzaqi Wijayantri di Koran Merapi) *