HARIAN MERAPI - Kisah cerita misteri pedagang hek di ujung kampus. Malam sudah begitu larut dingin merasuki tulang belulangku, namun keinginan untuk mengisi perut tak tertahanjan malam itu.
Segeralah aku bersama Karin ( nama samaran ) teman satu kost ku untuk keluar berjalan kaki saja mencari apa saja yang bisa untuk nengganjal perut kosong.
Meskipun malam selarut itu sudah tentu banyak yang sudah tutup. Namun kami nekat keluar karena Karin juga perutnya keroncongan minta diisi.
Baca Juga: Cerita misteri penjual bakso diborong keluarga kuntilanak
Setelah tengok kanan kiri depan belakang, maka mata kami tertuju di angkringan Hek ujung kampus kami yang jualan bapak bapak.
Setelah kami mendekat, tampak dagangan bapak itu masih beragam, ada nasi kucing aneka gorengan juga aneka sate dan aneka kerupuk yang dibungkus platik kecil-kecil pokoknya pepak deh.
Kami pun pilih nasi kucing gorengan dan sate telur puyuh untuk dimakan di kost tentu langkah kami agak cepat agar lekas sampai kost kami.
Namun baru beberapa langkah kami melangkahkan kaki, tiba-tiba Karin ingin kembali untuk beli wedang jahe.
Baca Juga: Cerita misteri ada rumpun bambu yang ternyata menjadi tempat tinggal wewe
Betapa kagetnya kami menjumpai pemandangan yang mengerikan dari arah penjual hek tadi.
Baru saja membalikan badan kami melihat wajah penjual hek tadi rata tanpa mata dan mulut juga hidung. Adanya cuma alis.
Selain itu lampu yang tadinya menyala jadi padam atau mati gelap gulita tempat hek ujung kampus tadi.
Menjumpai fenomena seperti itu kami pun langsung balik kanan melupakan wedang jahe.
Baca Juga: Cerita misteri bayangan hitam yang seakan sengaja menampakkan diri
Dan setengah berlari kami menuju kost sambil berdoa sebisanya sampai di depan pintu kost.
