Candi Umbul ditemukan oleh seorang lelaki di sebuah pemandian berbentuk persegi empat yang dibuat dari batu-batu candi kuna.
Di sini ditemukan dua buah arca Durga, dua buah arca Ganesya, sebuah arca Syiwa Guru dan sebuah lingga dua buah arca kinari, sebuah arca garuda, dua buah patung, sebuah kepala kala dan batu-batu candi yang sudah dan akan dikerjakan.
Ada dua buah kolam di kompleks pemandian peninggalan kuna ini, masing-masing berukuran 12,5 meter x 7,15 meter sebagai kolam utama, dan kolam lainnya berada di sebelah barat kolam utama berukuran 8,5 meter x 7 meter.
Sumber air hangat berada di dasar kolam utama yang keluar bersama sembulan gelembung-gelembung gas.
Sumber air terbesar berada di tengah kolam, di bawah batu berbentuk bulat. Suhu air kolam sekitar 30º - 33? Celcius.
Kandungan mineral belerangnya dipercaya bisa menyembuhkan beberapa penyakit, seperti penyakit kulit dan rematik dengan mandi berendam di kolam itu secara teratur.
Kedalaman air kolam sekitar satu meter. Di sini juga disediakan empat buah kamar mandi khusus bagi pengunjung yang ingin mandi berendam tanpa terganggu pengunjung lainnya.
Mengapa ada sumber air hangat di sini?
Mata air hangat yang menyembul di Candi Umbul ini merupakan sisa-sisa aktivitas vulkanis (post volcanic) di kaki perbukitan Jambu, yang pada masa purba jutaan tahun silam pernah ada kegiatan vulkanis.
Mata air itu menyembul karena lapisan tanah yang ada terpotong oleh aliran sungai Elo yang bermata air di kaki Gunung Telomoyo.
Suhu air sudah tidak lagi hangat dan bau belerang sudah tidak tercium lagi di mata air ini.
Penurunan suhu air ini diduga karena adanya intrusi atau masukan air tanah yang suhunya lebih dingin di pusat mataairnya di bawah tanah. (Amat Sukandar/Koran Merapi) *