“Man, kenapa tadi? Tanya Wira, panitia yang menemaninya mengecek kamar mandi no 16.”
Sebelum pertanyaan itu dijawab, Pandu pun datang dan bergabung dengan mereka. “Kenapa kamar mandi 16, Man? Kok kamu pucat?”
“Sebenarnya… aku lupa, juru kunci di sini pernah menyampaikan dan wanti-wanti, jangan sampai menggunakan kamar mandi itu. Kamar mandi itu angker. Dulu ada peserta perkemahan yang ditemukan meninggal di dalamnya.”
“Hah! Jadi…suara teriakan minta tolong itu…? Tanya Wira.
“Ya, aku rasa dari arwah yang meninggal itu.”
“Trus apa ada hubungannya dengan peserta yang tadi kesurupan?”
“Aku rasa ada, dalam tradisi Jawa, kita belum permisi pada si penunggu sini, jadi dia mengganggu kita.”
“Apa yang harus kita lakukan?”
Aku akan menemui juru kunci untuk meminta bantuan mengenai hal ini. Mudah-mudahan tidak ada kejadian aneh lagi. Jawab Arman sambil berdiri untuk menemui juru kunci bumi perkemahan itu. (Dikisahkan Isna Nur Isnaini di Koran Merapi) *