HARIAN MERAPI - Kisah misteri mendapat teror hantu kasar di tengah malam 3, Sosoknya tinggi besar, mata merah dan berbulu lebat.
Teror itu tak hanya berupa suara seperti orang sedang merapal mantra saja. Namun, diiringi suara seperti ribuan langkah kaki yang sedang berlari kencang.
Rumpun-rumpun bambu dan semak belukar di utara sudung kami seperti bertumbangan. Rombongan itu berlari kencang ke arah timur. Terus menjauh dan akhirnya suasana kembali henig.
“Suara apa tadi itu, Pak?”
Emak memberanikan diri bertanya dengan suara bergetar. Saya beringsut memepet tubuh emak. Kulihat kakakku juga tak mau jauh dari emak.
“Itu suara hantu kasar. Anak-anak jangan ribut!” kata bapak.
Saya tak bisa membayangkan bagaimana rupa si hantu kasar itu. Dari cerita yang pernah kudengar, sosoknya tinggi dan besar, bermata merah, dengan bulu lebat dan kasar seperti ijuk di sekujur tubuhnya.
Membayangkan sosok seperti itu bikin saya tambah ciut.
Dan, ternyata teror hantu kasar itu belum berakhir sampai di situ. Kira-kira lima menit setelah suara heboh itu melintas depan sudung, tiba-tiba di kejauhan kembali terdengar suara riuh seperti tadi.
Baca Juga: Mendapat teror hantu kasar di tengah malam 2, Terdengar suara serombongan orang merapal mantra
Semak belukar seperti roboh bertuimbangan yang disusul dengan racauan serombongan orang seperti merapal sesuatu.
Kami sontak terdiam. Dan bapak kulihat membuka Alquran dan mulai membaca Surah Al-fatihah dan Surah Al-Baqarah. Tentu saja dengan suara lirih dan bergetar, tetapi saya masih bisa mendengar jelas bahwa bapak sedang mengaji.
Teror suara rombongan hantu kasar itu terdengar jelas melintas, sangat dekat dari tempat kami, tetapi mereka tak terlihat oleh mata. Namun, untungnya kemudian suara itu terus menjauh dan tak kembali lagi.
Keesokan harinya kami mengecek kondisi semak belukar dan rumpun bambu yang semalam seperti ambruk dipijak rombongan hantu kasar itu, dan anehnya tak ada satu pun pohon dan bambu yang patah.