HARIAN MERAPI - Petung Jawa untuk weton Jumat Legi 22 September 2023, gaya bicaranya mantap meyakinkan dan berani menanggung risiko tanpa malu.
Simak artikel berikut yang membahas Petung Jawa weton Jumat Legi 22 September 2023 (6 Mulud 1957 Jimawal).
Bakat pandai bicara, 'pinter omong, pamicara' atau tulisan pengganti omong, pepesthenne lugu.
Baca Juga: Niat Keluar dari Genk Sekolah, Pelajar SMP Justru Dibacok Temannya Sendiri
Jumat Legi 22 September 2023 masuk Wuku Marakeh kasinungan, 'gumolong wicarane lan wani ing pakewuh, rada sinung kelingan, ngatokake pasianing Dewane, cepak kamuktene'.
Gaya bicaranya mantap meyakinkan dan berani menanggung risiko tanpa malu, bila ada kekeliruan dalam bejerja, daya ingatnya tajam, memperlihatkan kedekatannya dengan orang yang dihormati, cepat mendapat kebahagiaan.
'Lambange kadidene ron akeh sempal, tegese bilahi awit saka dialakake ing wong akeh lan kerep diapusi'. Menderita, lantaran dijelek-jelekkan orang banyak juga sering ditipu.
Rentan sakit, 'ati, sirah lan panas', sakit hati lantaran dikhianati orang yang paling dekat, membuat sirah gampang puyeng, pusing tujuh keliling. Akibatnya, badan panas semlenget tidak kunjung reda.
Baca Juga: Konkurs perkutut Piala Raja di Alun-alun Kidul Jogja jadi ajang temu Kung Mania dari berbagai daerah
Jangan dianggap sepele, karena sakit bisa tambah menjadi-jadi. Sumber penyakit adalah, 'sabda yakni swara', bisa kena marah orang yang dihormati, atau mendengar isu miring tentang dirinya, membuat hidupnya susah.
Perbanyak amal dan ibadah serta mohon lindungan Tuhan YME, agar dijauhkan dari malapetaka.
Wariga Gemet (rincian) baik dan buruknya adalah, 'masanga piranti, bancang rajeg piluwang, becik kabeh'. Dalam berburu rezeki banyak kendala yang harus dihadapi, belum semua pekerjaan menghasilkan.
Saat yang baik untuk memasang modal usaha, nantinya akan mendapatkan keberuntungan. Sumber masalah berada di Utara lurus menghadap ke Selatan lurus, selama tujuh hari janganlah menuju titik masalah.
Baca Juga: Hasil produksi ikan budi daya DIY tidak terlalu terpengaruh kemarau panjang, ini buktinya
'Jabung Kala (reribet) Wuku Jaya Bumi ana ing Lor bener marep Mangidul bener, sajroning pitung ndina aja marani enggoning Jabung'. (Oleh: Ki Sabdo Dadi) *