“Lalu, siapa yang mandi itu?” pikir Pakdhe Dukir. Di luar rumah Pakdhe Dukir ada sebuah bak penampung air yang sering digunakan saudaranya.
Baca Juga: Pameran Jurusan Bukti Kualitas Mutu Untidar
Padahal, “sudah beberapa hari ini bak itu kosong, Mas. Tak mungkin ada yang mandi di situ,” kata saudara Pakdhe Dukir.
“Apakah keanehan ini ada hubungannya dengan wanita hantu korban tanah longsor?” pikir Pakdhe Dukir.
Hari berikutnya, Pakdhe Dukir menunggu kemunculan kejadian ganjil itu sampai larut malam. Ketika terdengar suara orang mandi, Pakdhe Dukir langsung mengintip keluar rumah ke arah bak mandi itu.
Weiit! Githoknya langsung merinding. “Benar, dia adalah nenek tua yang menjadi korban tanah longsor,” pikirnya.
Salah satu cirinya, dia memakai pakaian berwarna hijau kumal. (Seperti dikisahkan JB Santoso di Koran Merapi) *