Ketika saya menceritakan kejadian yang menimpa anak saya, serta menunjukkan tempat di mana kejadian itu berlangsung, kiai itu mengatakan bahwa di tempat itu memang sering muncul banaspati.
Menurut beliau ada beberapa orang tua datang kepadanya untuk urusan yang sama. “Bagimana bentuk banaspati itu, Kiai?”
“Mulanya berbentuk api kecil, kemudian membesar dan terus membesar, akhirnya naik ke atas dan lenyap. Kadang bentuknya seperti manusia yang melayang.”
Setelah kejadian itu saya tidak pernah bepergian bersama anak-anak di petang hari, kecuali oleh keperluan yang amat mendesak. (Seperti dikisahkan JB Santoso di Koran Merapi) *