HARIAN MERAPI - Kisah Jono yang berangkat untuk kondangan pernikahan ke rumah temannya.
Jono naik bus perusahaan, namun malah jadi cerita misteri.
Pasalnya, ternyata yang ia tumpangi bukan bus yang sebenarnya.
Kisah ini merupakan pengalaman tidak terlupakan bagi Jono (bukan nama sebenarnya), ketika pria lajang ini bekerja di sebuah proyek infrastruktur berskala besar.
Yakni sebuah bendungan yang diarahkan untuk mengairi ratusan rubu hektar lahan pertanian di kawasan Jawa Barat sebelah utara.
Memang proyek tersebut membutuhkan tenaga yang luar biasa banyak, karenanya Jono yang berasal dari Jawa Tengah ikut bekerja dalam proyek itu.
Jono ngekos di seputar proyek tempatnya bekerja itu. Banyak orang-orang proyek berada di kampung itu.
“Min, jangan lupa besok kita pergi kondangan ke tempat Nazmudin (nama samaran),” ujar Anton (juga nama samaran) temannya, kepada Jono.
Nazmudin adalah teman kerja mereka yang akan melangsungkan pernikahan dengan gadis tetangga desanya. Rumah tinggal Nazmudin sekitar kur-kuran kilometer dari tempat ngekos Jono dan Anton.
Baca Juga: Ganjar Pranowo pimpin upacara HUT ke-78 RI di Semarang, ini amanatnya kepada masyarakat
“Yap. Kita akan naik apa menuju ke rumah Nazmudin?”
“Biasa, dengan menggunakan bus perusahaan. Kita berkumpul pukul setengah tujuh sore bakda Maghrib di depan kantor.”
“Syap, Din,” jawab Jono.
Ketika itu belum banyak orang memiliki sepeda motor, sehingga pihak perusahaan menyediakan bus untuk antar-jemput karyawan. Juga untuk kepentingan lainnya.
