Dasar lelaki jomblo kurang pengetahuan tentang cewek, dada Herman semakin berdesir ketika Wina semakin menempel di sisinya. “Dingin sekali ya, Mas….” Keluhnya.
Baca Juga: Warga Sidorejo Demo Tuntut Jagabaya Kalurahan Sidorejo Godean Sleman Mundur, Ini Alasannya
Ya, Herman merasakan tubuh Wina kedinginan. Entah naluri apa yang muncul, tiba-tiba Herman mendekap tubuh Wina. Mungkin, kasihan karena Wina merasa kedinginan.
“Yuk, kita berteduh di rumah belakang itu…” ajak Wina. Katanya, rumah itu milik temannya dan kini penghuninya sedang pergi. Mereka duduk berhimpitan di kursi teras rumah.
Perasaan Herman bagai layang-layang putus talinya. Melayang di langit ketujuh. Perjaka ini baru sekali itu duduk berdampingan dengan perempuan. Apa yang terjadi selanjutnya, Herman tak bisa menghindari…..
Yeaaaah…! Suaranya keras sekali. Itu klimaks. Tapi… kemudian… Dhasss! Kepala Herman tertimpa tas besar. Dilempar seorang lelaki super besar.
Dia adalah Gino yang sedang berang, ketika menjumpai tas Wina yang tertinggal di cakruk, Gino lalu mencari-cari pacarnya.
Baca Juga: Pemkab Bantul Rencanakan Pemindahan TPR Pantai Selatan, Ini Alasannya
Tentu saja Gino marah besar menemukan Herman dan Wina sedang dalam posisi… (ngeri!) Tas itu lalu jadi luapan kemarahan.
Dan esoknya Herman ditemukan orang di sebuah pekuburan tua. Kepalanya tertindih jurat nisan…. (Seperti dikisahkan Hanny S di Koran Merapi) *